Kjp hari terakhir!

CB442 : Character Building, Professional Development
Jurusan : Marketing Communication
Kelas : LB51
Dosen : ( D5050) Bpk Jamson Siallagan,S.Th.,M.A.,M.Th
Anggota kelompok :
1. Anisa Efendi Baharudin (1701337385)
2. Ayatri Benaza Dewanti (1701329490)
3. Julianti (1701328733)
4. Niken Mustika Dewi (1701316374)
5. Sandrariani Sawana (1701317295)
6. Shella Marcelly (1701329326)
7.Stella Indrarto (1701344213)
8. Ulfa Media (1701332163)

Pada  kunjungan  ketiga,  kami mengunjungi  SDN  Kebon Kosong 01  pagi, Kemayoran. Kami  memiliki cerita dibalik  kunjungan  kami ke  SDN Kebon  Kosong. Sebetulnya  kami mendapatkan  sekolah  SDN 05 Kebon Kosong akan  tetapi karena  ada kesalahan pahaman  dari kelompok lain, pada akhirnya  kami pun bertukar sekolah dengan kelompok tersebut. Sebelum hari-H  kami sangat bingung mencari  alamat sekolah tersebut karena lokasi  yang  asing bagi  kami  sementara itu kendaraan  yang juga  terbatas untuk dipergunakan  kami  akhirnya mendapatkan  kesulitan. Akan tetapi  pada  akhirnya  kami  bisa juga menemukan  SD tersebut, walau  ceritanya pun tak kalah menarik.

Kami  hampir saja beberapa kali  tersesat  saat menuju  SD tersebut. Kami  berangkat  menaiki  grabcar yang merupakan  versi mobil dari grabbike , antara kami dan sang  supir  sama-sama  tidak mengetahui lokasi  yang kami  tuju, sampai  ada disuatu momen dimana  kami  memundurkan mobil  kami beberapa meter  hanya karena  melewatkan lokasi yang kami tuju dikarenakan  lokasinya yang berada  di pinggir kali  sehingga sangat sulit untuk menemukan putaran balik.

Sesampainya di  lokasi  kami masih bertanya-tanya kepada  orang-orang  mengenai lokasi  pasti sekolah yang kami tuju, walaupun sudah bertanya kami tetap saja ling-lung dan salah memasuki sekolah ,tetapi untungnya  kami belum sempat benar benar bertemu kepala sekolah.Kami berjalan beberapa meter  lagi  dan akhirnya  menemukan sekolah  yang kami tuju , dengan mudahnya  kami mendapatkan  akses masuk dari satpam sekolah  tersebut. Kami  juga  langsung di antarkan ke perpustakaan yang dimana  menjadi  ruang tunggu  bagi para tamu yang datang.

Setelah menunggu lama  kami akhirnya dipertemukan oleh petugas  TU  yang bertanggung  jawab mengurus  data sekolah  tersebut. Karena  kepala sekolah sedang  melakukan rapat, kami dipersilahkan menunggu beberapa menit  untuk bertemu sekaligus mendapatkan persetujuan dari  kepala sekolah. Setelah  hampir  beberapa menit  kami menunggu akhirnya  kepala sekolah pun datang, Sebelum sang kepala sekolah datang  kami menunggu di depan ruang guru, banyak sekali  guru  yang menanyakan maksud  kedatangan kami.

Saat pertemuan dengan  kepala sekolah  tidak  begitu  lama  karena  kepala sekolah  akan berangkat  lagi  untuk datang  ke sebuah acara penting bersama  guru-guru  lain, oleh karena itu kami  hanya memberikan penjelasan  mengenai  maksud  kami dan memberikan surat izin. Tanpa  perlu banyak kata  kepala  sekolah  pun langsung  mengizinkan kami dan  menyerahkan  semuanya  kepada petugas  TU  yang khusus mengurus  data siswa. Kami pun  diperkenankan  menunggu lagi, karena  petugas TU tersebut harus mengumpulkan  anak-anak  yang  mendapatkan KJP.

Setelah semua terkumpul, kami akhirnya  diperkenankan kembali ke perpustakaan untuk mewawancarai  para murid, akan tetapi kami tidak mendapatkan data  untuk anak  kelas 1, 2  karena  mereka  sudah  pulang terlebih  dahulu dan yang tersisa hanya murid-murid  kelas  siang yaitu murid-murid kelas 3 ,4 dan 5.

 

Melihat  jumlah anak-anak  yang menerima KJP  kami  pikir  tidak  banyak  anak-anak dari sekolah ini  mendapatkan  bantuan  KJP. Kami pun memulai  wawancara  satu persatu, kami  terkadang  mendapatkan  kesulitan  mewawancarai  mereka  karena  mereka  masih  kecil dan  belum terlalu paham dengan  program-program  pemerintah, sehingga  kami perlu menanyakannya dengan bahasa yang mudah dimengerti, akan tetapi  cara itu tetap saja  membuat kami kadang-kadang tidak mendapat jawaban apa-apa dari  mereka karena kurangnya pengertian  mereka  dan keterbatasan  umur mereka  untuk  mengetahui  hal  tersebut, karena  kebanyakan  dari KJP  yang mereka  miliki murni  diurus  oleh  para orangtua  mereka. Adapun  beberapa  jawaban  dari mereka  yang  membuat  diri saya  dan teman teman saya  merasa iba  dan bersyukur.

Setelah  menyelesaikan  tugas  kami  untuk  mendata  siswa/siswi  kami pun  meminta beberapa  data lagi  kepada TU  sekolah tersebut, sambil menunggu  kami pun berinisiatif  menjelajahi jajanan  masa kecil  yang  mana kami jarang  konsumsi  dan temukan  sekarang ini, karena  lingkungan kami  yang sudah  berubah  menjadi lingkungan  mahasiswa. Setelah  puas mencicipi  beberapa jajanan  kami pun kembali  lagi ke sekolah  tersebut. Setelah  kami  mendapatkan  semua  data-data  yang kami perlukan, kami pun  pamit  untuk pulang  karena  waktu juga sudah  mulai siang dan  kami  pun sudah  merasa lelah karena  harus bangun dan juga berangkat  pagi, kami pun memutuskan  pulang  dengan  menggunakan grabcar.

Pelajaran yang kami petik  dari kunjungan kali ini  adalah kami  harus lebih belajar  lagi. Kami rasa kami perlu mengembangkan kemampuan komunikasi kami. Untuk mata kuliah Personal  Development,yang kami dapat  adalah kita  harus memberikan  apa yang merupakan

Hari Kedua (Monitoring Kartu Jakarta Pintar)

CB442 : Character Building, Professional Development
Jurusan : Marketing Communication
Kelas : LB51
Dosen : ( D5050) Bpk Jamson Siallagan,S.Th.,M.A.,M.Th
Anggota kelompok :
1. Anisa Efendi Baharudin (1701337385)
2. Ayatri Benaza Dewanti (1701329490)
3. Julianti (1701328733)
4. Niken Mustika Dewi (1701316374)
5. Sandrariani Sawana (1701317295)
6. Shella Marcelly (1701329326)
7.Stella Indrarto (1701344213)
8. Ulfa Media (1701332163)

Pada tanggal 23 Oktober 2015,  kami datang ke sekolah yang letaknya ada di Cempaka Putih. Sekolah Sdn 17 pagi. Hari kedua kita datang dengan perjanjian dengan sekolah sebelumnya, kita datang dengan anggota lengkap. Ada 8 jumlah anggota kelompok dari Cb kita tahun ini. Kita berangkat dari binus menuju Cempaka Putih menggunakan grabcar. Jam 7 kita udah berkumpul di kampus.

Sekitar pukul 8 kita memulai perjalanan, perjalanan dari binus ke Cempaka Putih tidak terlalu dekat jadi membutuhkan waktu yang sedikit lama. Sekitar 1 jam waktu yang ditempuh untuk sampai di Cempaka Putih, karena kita terkena macet juga. Sesampainya di sekolah Sdn 17 Cempaka Putih, kita langsung disambut oleh Bapak Syamsudin, kepala sekolah dari Sdn 17 tersebut.

Pak Syamsudin menyambut kita dengan sangat ramah, kita diijinkan untuk menunggu para murid yang akan kami wawancarai di ruang kerja nya. Setelah disiapkan oleh pegawai sekolah, kami diberikan waktu sekitar 1-2 jam untuk melengkapi data kjp tersebut. Ada sebanyak 30 anak yang mendapatkan bantuan kjp ini. Namun tidak semuanya dapat hadir, dikarenakan sedang mengikuti pelajaran atau pun sudah keluar dan lulus dari sekolah ini.

Bapak Syamsudin dan anggota sekolah menyediakan tempat untuk kami di perpustakaan sekolah yang letaknya tidak jauh dari ruang kerja kepsek tersebut.berada di lantai dua, ternyata ketika kaami smapai di perpustakaan, anak-anak sudah ramai berkumpul. Bapak kepsek memberikan sedikit penjelasan kepada anak-anak tersebut sebelum kami melakukan wawancara lebih dalam. Ada 5 meja yang disediakan bagi kami mahasiswa binus untuk melakukan sesi tanya jawab tersebut kepada mereka.

Selesai penyuluhan dari bapak kepsek. Kami pun memulai acara ini dengan menyapa anak-anak terlebih dahulu. Sambutan diberikan oleh Sandra, dengan suara yang lantang, Sandra meperkenalkan anggota kelompoknya terlebih dahulu. Anggota nya terdiri dari 8 orang, yaitu Julli, Aya, Ulfa, Anisa, Niken, Shella, Stella, dan tentunya Sandra sendiri.

Tak membuang waktu lama, Sandra pun mengambil bagian dalam mendata anak-anak penerima KJP tersebut. Shella mendapatkan bagian untuk mengawasi dan memanggil anak-anak yang akan didata dan mengabsen siapa saja kah anak-anak yang tidak dapat hadir.

Banyak sekali anak-anak yang malu-malu untuk mengisi data tersebut, namun kami berusaha untuk menggali informasi sebanyak banyak nya dari mereka, bahkan banyak juga anak yang terlihat gugup, seperti memiliki tekanan dalam menjawab pertanyaan dari kami. Namun, tak sedikit pula yang terlihat bingung hingga menceritakan apa yang mereka alami sehingga mendapatkan KJP tersebut dari pemerintah DKI Jakarta. Banyak cerita pilu yang dapat kami dengar pada saat berada di SDN 17 pagi ini. Namun kegembiraan selalu menyelimuti mereka. tak memerlukan waktu lama untuk mendapatkan informasi KJP ini, kami segera mengabadikan moment  tersebut dengan mengajak anak-anak SDN 15 untuk berfoto bersama. Kami pun merasa senang dapat menyelesaikan data satu sekolah dengan baik dan lancar.

Acara tersebut kami akhiri dengan mendatangi kantor bapak kepala sekolah untuk mengambil data-data dari anak-anak siswa baru dan juga yang mendapatkan KJP tersebut. Menunggu di ruang kepala sekolah lagi membuat kami merasa lelah dan lapar. namun seketika semuanya hilang ketika data yang kami butuhkan telah diberikan. Akhir kata kami mengabadikan moment ini dengan bapak kepala sekolah melalui foto bersama.

Hari sudah mulai siang, kami pun merasa mulai lelah. Namun kami berusaha untuk mencari sekolah satu lagi demi menyelesaikan pendataan KJP di hari yang sama. Kami menyewa Grabcar lagi dalam perjalanan kami dari Cempaka Putih ke Kemayoran. Daerah yang kami telusuri nampak sangat asing. Kami berjalan hanya mengikuti maps yang ada di handphone Shella. Namun tak selamanya Waze benar, kami beberapa kali salah jalan. Hingga kami semua turun di sebuah jalanan yang kami kira merupakan letak dimana sekolah ini berada. Namun kenyataannya yang kami dapat, kami harus berjalan selama 30 menit dan tidak mendapatkan hasil apa pun.

Pada akhirnya, kami memutuskan untuk memesan Grabcar kembali dan kembali ke Binus untuk pulang kerumah masing-masing. Perjalanan selama dari Kemayoran hingga Binus selalu dihiasi oleh canda tawa kami semua di dalam mobil. Sesampainya di Binus, kami berpisah untuk pulang ke rumah kami masing-masing.

Hari Pertama (Monitoring Kartu Jakarta Pintar)

Hari ke 1 Kunjungan mata kuliah Character Building “Professional Development “ Sekolah Dasar Negeri 15 Pagi.
“Hari ke 1 monitoring penerima KJP”
CB442 : Character Building, Professional Development
Jurusan : Marketing Communication
Kelas : LB51
Dosen : ( D5050) Bpk Jamson Siallagan,S.Th.,M.A.,M.Th
Anggota kelompok :
1. Anisa Efendi Baharudin (1701337385)
2. Ayatri Benaza Dewanti (1701329490)
3. Julianti (1701328733)
4. Niken Mustika Dewi (1701316374)
5. Sandrariani Sawana (1701317295)
6. Shella Marcelly (1701329326)
7.Stella Indrarto (1701344213)
8. Ulfa Media (1701332163)
                         Jakarta, 19 Oktober 2015. Bertepat pada pukul 8 pagi waktu setempat, kami bersama sama berangkat dari kampus Anggrek, berkumpul di Admisi Binus untuk menunggu kendaraan yang akan membawa kami menuju ke SDN Cempaka Putih Barat 15 PG, berlokasi di daerah Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat. Saat itu kami sampai kurang lebih pukul 9 karena kami tidak tau persis di mana sekolah itu berada. Sesampai disana kami bertemu dengan Bapak Yudha yang merupakan bagian Tata Usaha dari sekolah tersebut. Tadinya kami mengira sekolah ini adalah 1 sekolah saja, ternyata sekolah ini merupakan sekolah gabungan, yang terdiri dari 3 sekolah yaitu SDN 15, SDN 16 dan SDN 21.
Memang ada 3 gedung yang berdekatan dan berbeda pula dari segi Administrasi. Kebetulan Bapak Yudha ini adalah tata usaha dari Sekolah SDN 16 PG. Kami lalu menunggu Kepala Sekolah SDN 15 yang sedang melakukan rapat di SDN 40, tidak begitu jauh juga jaraknya dari sekolah yang sedang kami singgahi. Kami bersepakat untuk menunggu Bapak Samsudin untuk meminta ijin tentang monitoring Kartu Jakarta Pintar. Kurang lebih kami menunggu sekitar 6 jam, cukup melelahkan, dari menunggu di depan kelas sampai ada salah satu guru yang menyuruh kami duduk di ruang guru yang saat itu kosong. Saat itu saya, Niken dan Sandra izin kepada dosen Digital Public Relations kami untuk tidak ikut mata kuliahnya dikarenakan masih menunggu Bapak Samsudin.

Setelah berbincang dengan Bapak Samsudin, kami diberikan ijin untuk melaksanakan monitoring KJP pada tanggal 23 Oktober yaitu pada hari Jumat. Kami mengakhiri pembicaraan kami saat itu dan pulang ke tempat masing-masing. Usaha kami pun tidak sia-sia karena ijin sudah didapat dari kepala sekolah secara langsung =).

Last Day – Take It for Granted

Tidak terasa, sama sekali tidak terasa bahwa ini adalah hari terakhir saya dan ke-enam teman saya bersosialisasi di Panti Asuhan Nurul Amal. 3 hari sosialisasi berlalu, terlalu banyak canda tawa yang masih melekat dalam diri kami karena mereka. Hari terakhir yang cukup singkat ini kami persembahkan untuk mereka secara total, secara maksimal. Hadiah kecil yang telah kami persiapkan tidak berarti apapun untuk mereka menurut saya. Beban mereka tetap ada, masalah mereka tidak akan selesai begitu saja. Tetapi setidaknya, membuat mereka tersenyum dan tertawa “lagi” tidak akan menjadi beban untuk kami. Acara hari Selasa, 25 Mei 2015 itu adalah kuis berhadiah, berfoto bersama dan sedikit games untuk hiburan.

…………………

Acara berlangsung seru seperti 3 hari biasanya. Yang membedakan pada hari ini adalah ini hari terakhir kami untuk bersosialisasi di panti. Saat mengumumkan pemenang beberapa games, saya mengatakan kira-kira seperti ini, “Ini ada hadiah kecil untuk kalian, terima kasih telah memperbolehkan kita mahasiswa Bina Nusantara untuk datang kesini. Semoga cita-cita kalian tercapai, semoga kalian bisa sukses”. Semua raut muka anak-anak langsung sumringah, saya berharap ucapan yang akan menjadi doa saya terwujud dalam kehidupan mereka. Sedih rasanya melihat anak-anak panti hari itu, entah karena waktu sosialisasi telah selesai pada hari itu, atau karena melihat kondisi mereka yang seolah sudah terbiasa dengan lingkungan kurang layak seperti di panti.

…………………………

Acara berfoto bersama dan membagi bingkisan berupa camilan kecil, buku dan pensil serta sembako kepada pengurus panti mengakhiri acara sosialisasi saya dan teman-teman saya. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya karena telah diberikan kesempatan untuk mengajar dan belajar dari anak-anak panti. Saat hendak pulang, ada suara entah dari mana, “ hati-hati ya kak!”, sontak kami bertujuh langsung merespon balik, “iya…makasih ya”. Wow, mereka peduli terhadap kami, bahkan terhadap keselamatan kami. Empat hari  acara sosialisasi sudah cukup membuat saya terus dan terus belajar bagaimana cara mengucap syukur lebih lagi atas keadaan yang saya punya. Dan saya merasa masih sangat amat beruntung dibanding mereka. Terima kasih Irgi, Irvan dan teman-teman lainnya atas canda tawa kalian. Semoga kita bisa bertemu kembali di kesempatan yang berbeda. Tuhan memberkati kalian semua.

S__16932901

We are same, We are family.

S__19759141

Happiness is Simple

Day Three – Simplicity of Happiness

……..

Hari Senin, 24 Mei 2015. Ini merupakan sosialisasi yang paling saya suka. Selain karena waktu lebih banyak, acara hari itu juga tidak kalah menarik. Kuis Matematika dan menonton film. Dimulai dari penjelasan run-down pada hari itu, mereka terlihat cukup akrab dengan kami. Tidak ada lagi kata malu-malu dan jaim. Semua sudah seperti teman lama. Itulah yang kami inginkan. Sejujurnya saya tidak menyukai anak kecil, tapi kebahagiaan mereka membawa suasana saya seolah ingin terus ada bersama mereka. Hari itu saya dalam keadaan sangat lelah karena hari kemarin, tugas yang menumpuk dan sebagainya. Dan situasi kondisi di panti itu sangat  amat berbeda dari keadaan lingkungan saya, saya sedikit merasa bosan. Rasanya ingin saya bertanya kepada anak-anak, “Mengapa kaliah betah sih di lingkungan rumah yang sempit, lembab dan panas seperti ini?”. Saya mengurungkan niat, karena pertanyaan itu sangat tidak pantas.

Saya mencoba menikmati keadaan yang ada, dengan berjalannya kuis Matematika yang cukup lancar. Akhirnya film pun diputar. Mereka asik sendiri menonton film yang telah kami persiapkan lewat sebuah laptop berukuran sedang. Sementara saya dan teman-teman membagikan camilan sederhana untuk teman mereka saat menonton. Beberapa menit kemudian, saya dan beberapa teman bergegas keluar ruangan yang dibatasi pintu kecil sambil sedikit berbincang dan mengipas-ngipas. “Panas sekali…astaga” seru saya dengan suara kecil . Sambil mengitari ruangan lain, saya kembali ke ruangan awal dan melihat mimik wajah mereka satu per satu, diam, hening, dan tidak ada sama sekali gerakan apalagi gumaman keluhan. Wow. Hari itu setelah menonton film, mereka senang, kami senang,  mereka tertawa bahagia, kami pun tertawa karena kelucuan mereka bercerita. kami berbincang sebentar mengenai pesan moral dari film yang telah diputar, dan hari ketiga untuk sosialisasi telah berakhir.

……….                                                …………………………………………………………………..                                   ……………..

Saya belajar dari hari itu bahwa kebahagiaan itu sangat sederhana. Dengan membuat orang lain tertawa bahagia, itu adalah kebahagiaan.

S__16932879

We happy!

S__19759152

Respect for this..

Day Two – Accept and Learn it!

Hari kedua untuk bersosialisasi adalah hari Kamis tanggal 21 Mei 2015. Acara sosialisasi hari ini cukup simple dan menarik. Yaitu mengajari anak-anak Bahasa Inggris dan bernyanyi bersama. Bukan masalah apa yang diajarkan saat kami mengajar, tapi bagaimana cara kami mengajar adalah hal yang saya pedulikan. Karena memang saya tidak tahu masing-masing pribadi dari mereka, dan setiap orang punya cara sendiri untuk diajar dan belajar.  Saya mencoba untuk mengajari mereka dengan santai, seolah saya memang sama seperti mereka, bukan bersikap sok tau dan menggurui. Saya sangat senang anak-anak menerima apa yang saya ajarkan dengan sikap antusias. Mungkin mereka merasa bahwa apa yang saya ajarkan itu penting, jadi mereka tidak membuang-buang waktu. Apapun yang saya dan teman saya ajarkan dicatat dan jika mereka tidak tau, mereka bertanya. Saya merasa malu dengan diri-sendiri telah banyak membuang kesempatan belajar selama ini, sedangkan di luar sana banyak yang ingin belajar, tapi tidak ada fasilitas yang memadai.

…………

S__19759145

This is creativity from them.

Acara selanjutnya sama seperti hari pertama. Kami bernyanyi bersama, membicarakan tentang lagu-lagu yang populer di belahan bumi ini. Kami menikmati setiap alunan yang terdengar dari speaker sederhana yang telah disiapkan selama kurang lebih satu jam. Dan tanpa terasa, waktu bersosialisasi telah usai. Tapi hari itu, saya, mereka, dan semua yang ada merasa bahagia. S__16932885S__16932895

Melayani Untuk Berbagi?

Sebenarnya jika ditelusuri lebih lanjut, apa sih makna dari kata melayani? apa pula arti kata berbagi?

…..

Terlalu banyak definisi arti yang berbeda jika kita memahami kedua kata tersebut. Tapi mungkin dari semua definisi, kita bisa mengambil kesimpulan yang sepaham. Melayani adalah membantu mempersiapkan (mengurus) apa saja yg diperlukan seseorang/orang lain. Melayani bukan sekedar soal aksi, tetapi juga motivasi. Kata kunci yang bisa kita pahami dari definisi itu adalah membantu, orang lain, dan motivasi. Sementara berbagi adalah memberi atau menerima sesuatu dari barang, cerita, kisah, uang, makanan, dan segala hal yang penting bagi hidup kita. Kata kuncinya adalah memberi/menerima, hal dalam hidup. 

……

Saya mengambil kesimpulan menurut versi saya sendiri dan hasilnya seperti ini. Melayani adalah pengaplikasian dari sebuah motivasi yang entah terbangun dari orang lain atau bahkan dari diri sendiri untuk sebuah aksi nyata yang dilakukan UNTUK orang lain atau sesama kita. Sementara berbagi adalah tindakan memberi dan menerima sesuatu yang dilakukan oleh lebih dari satu pihak dan memiliki tujuan. Tujuannya apa? saya tidak bisa menyimpulkan, karena pasti berbeda-beda.

…….

Saya Julli, seorang manusia biasa yang saat ini berada pada tahap pengembangan jati diri dan sedang terus mencari dan mengembangkan ilmu di Universitas Bina Nusantara. Kebetulan, ada mata kuliah yang memang termasuk wajib yang harus saya tempuh dan lewati di semester 4 ini. Nama dari mata kuliah itu adalah Character Building. Kalau boleh jujur, dari awal mata kuliah ini saya tempuh, saya merasa “apakah penting? haruskah semua jurusan mempelajarinya? untuk apa? apakah berguna? atau hanya membuang waktu?” …semakin kesini pola pikir saya berubah, dan menjadi “apa lagi yang saya bisa pelajari dari mata kuliah ini? apa lagi soal yang harus saya kerjakan dalam mata kuliah ini? apa lagi cerita menarik dan ilmu baru yang bisa saya ambil dari mata kuliah ini?” …then damn it’s true…don’t judge book by their cover.

……..

Singkat cerita saya mendapatkan tugas berkelompok untuk melaksanakan sosialisasi entah mengajar dan lainnya kepada orang-orang di luar sana yang memang membutuhkan. Disinilah saya membuat tema “Melayani Untuk Berbagi” , random memang, tapi saya rasa itu judul yang tepat untuk menggambarkan perjalanan singkat saya bersama enam teman saya dalam melakukan sosialisai kepada orang-orang yang perlu bantuan kami. Apa saja yang saya dapatkan? saya akan sharing di diary dunia maya ini, yang jelas rasanya cukup seru, cukup rumit, cukup membuat tingkat rasa bersyukur saya  menjadi naik kembali, dan cukup membuat saya sadar bahwa saya adalah seseorang yang masih sangat amat beruntung.     love                                 ours